Thursday 18 October 2012

Nobel Ekonomi Tahun 2012 dan Alokasi Dana Desentralisasi


oleh Beny Trias Oktora
Economist wanna be....

Roth dan Shapley yang baru saja memperoleh Nobel Ekonomi Tahun 2012 telah lama bergulat dengan teori yang mencoba untuk menjadikan Ilmu Ekonomi yang non eksakta menjadi ilmu yang menghasilkan teori yang membumi dan dapat diaplikasi dalam kehidupan nyata. Teori mereka merupakan pengembangan dari game theory di bawah kondisi kooperatif dan non kooperatif serta non zero sum game (yang lebih dulu dikembangkan oleh Nash yang juga memenangi Nobel Ekonomi serta difilmkan dalam "Beautiful Mind") dengan penekanan pada bagaimana alokasi sumber daya dari beberapa agen yang berkoalisi untuk menghasilkan imbalan yang stabil sehingga tidak ada bentuk koalisi yang bisa menandingi koalisi yang sudah terbentuk sebelumnya. Mereka menamakan "the theory of stable allocations and the practice of market design". Misal ada Andri, Beta dan Cipto sebagai konsultan pajak yang masing-masing secara berurutan menghasilkan imbalan Rp. 100, Rp. 150 dan Rp. 90 dalam satu bulan atas jasa konsultansi pajak. Jika disederhanakan bahwa dengan berkoalisi mereka akan mendapatkan masing-masing Rp. 110, Rp. 160 dan Rp. 100 dengan tidak ada bentuk koalisi yang bisa menghasilkan balas jasa yang sebagus koalisi ini maka kondisi ini disebut alokasi yang stabil. Disamping itu, mereka juga membangun teori untuk mendesain pasar yang lebih praktis dengan membuang asumsi ke homogen an pasar karena banyak pasar dengan barang yang sifatnya hetrogen.    

Saya sudah menyinggung bahwa teori mereka sudah bisa membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan nyata. Benar adanya bahwa pengaplikasian teori ini sudah digunakan oleh rumah sakit untuk mempertemukan antara dokter dan pasien, sekolah kedokteran untuk mempertemukan sekolah dengan calon siswa yang tepat dengan sekolah sehingga angka drop out  menurun dan mempertemukan antara pendonor organ dan penerima donor organ. Sehingga dalam pandangan saya ini memang mereka layak untuk mendapatkan Nobel Ekonomi Tahun 2012 dalam hal bahwa teori mereka memang aplikatif.   

Jika dikaitkan dengan pengalokasian dana desentralisasi yang bisa memuaskan daerah dan pemerintah sekiranya model yang dibangun oleh Roth dan Shapley diperlukan pengembangan lebih luas lagi karena memang menyangkut banyak agen i.e. pemerintah pusat, pemerintah daerah dan DPR selaku pemegang Hak Bujeter. Dalam konstelasi hubungan tripartit dimana DPR dan pemerintah daerah dapat berkoalisi untuk mencapai imbal hasil yang memuaskan keduabelah pihak secara politis. Sedangkan pemerintah pusat sendiri adalah agen tunggal yang berkepentingan untuk mengamankan keuangan negara yang dikelola secara efisien.

Selanjutnya teori aplikasi mereka dapat diterapkan juga dalam pengalokasian dana APBN non dana desentraslisasi dengan model yang sama melibatkan Kemenkeu, K/L dan Kemenneg PPN/Bappenas. Jika dipetakan maka K/L dan Kemenneg PPN/Bappenas are likely to form coalition dan Kemenkeu menjadi berdiri sendiri.

Dengan desain pasar dana desentraslisasi dan dana APBN yang belum menemukan bentuk yang sesuai dalam implementasinya selama ini, saya kira model "the theory of stable allocations and the practice of market design" dapat dipertimbangkan untuk diimplementasikan dimana masing agen dalam pasar dana desentralisasi dan dana APBN dapat menemukan imbal hasil dalam hal ini dana desentraslisasi dan dana APBN yang sesuai preferensi masing-masing agen sehingga hasil akhirnya adalah kestabilan alokasi sumber daya (baca sumber dana desentralisasi dan dana APBN).

Bukankah kita ingin adanya kestabilan untuk tujuan yang baik. 

Catatan pinggir: LPS yang bisa dikatakan adalah anak kandung Kemenkeu bisa mengundang pemenang Nobel Tahun 2004 sebaiknya Kemenkeu lebih advance lagi bisa mengundang Pemenang Nobel Tahun 2012. Hanya usulan cheers....